Kamis, 24 Mei 2012

Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas:
1.Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa . Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya,perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu percaya karena ucapannya.Misalnya orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3.Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pendanagn teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati. Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung diakruniai kewibawaan oelh Tuhan, sebab langsung dipilih oelh Tuhan pula (kerajaan)
Pangdangan demokratis mengaatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat,( kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak bearti. Orang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara.Hanya negara sebagai keutuhan(totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter, satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara, manusia perorangan tidak mepunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban(negara didaktor)
Jelaslah bagi kita , baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuahn adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percara kepada negara/pemerintah.
4.Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu samat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oelh Tuhan. Kepercayaan bearti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali peghubung yang mengalirkan daya kekuataannya. Oelh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya tiap-tiap uamt beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya .
Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu diantara lain:
1.Meningkatkan ketaqwaan kita dnegan jalan meningkatkan ibadah
2.Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
3.Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
4.Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
5.Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya. 

Manusia Dan Harapan
Pengertian harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, bearti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkunagn hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunya harapan untuk membeli mobil. Sorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.
Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas:
1.Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa . Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya,perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu percaya karena ucapannya.Misalnya orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3.Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pendanagn teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati. Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung diakruniai kewibawaan oelh Tuhan, sebab langsung dipilih oelh Tuhan pula (kerajaan)
Pangdangan demokratis mengaatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat,( kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak bearti. Orang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara.Hanya negara sebagai keutuhan(totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter, satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara, manusia perorangan tidak mepunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban(negara didaktor)
Jelaslah bagi kita , baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuahn adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percara kepada negara/pemerintah.
4.Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu samat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oelh Tuhan. Kepercayaan bearti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali peghubung yang mengalirkan daya kekuataannya. Oelh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya tiap-tiap uamt beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya .
Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu diantara lain:
1.Meningkatkan ketaqwaan kita dnegan jalan meningkatkan ibadah
2.Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
3.Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
4.Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
5.Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya. 

Manusia Dan Kegelisahan
Apakah kita tidak pernah merasakan kagelisahan???
Tampaknya itu tidak mungkin manusia tidak pernah merasa gelisah, tapi apakah kita tahu apa arti dari gelisah itu sendiri?
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang bearti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepalan, memandang jauh kedeapan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, danlain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sahari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran atatupun ketakutan.Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Akan tetapi kita sendiri dapat berusaha  mengatasi kegelisahan diri kita dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah adalah berfikir dengan kepala dingin atau menenangkan diri kita sendiri, apakah itu adalah cara yang efektif?
Tidak juga karena manusia memiliki pola pikiran yang berbeda-beda dalam mengatasi atau mengendalikan dirinya sendiri.
Gelisah juga dapat diartikan ketidakpastian akan suatu hal atau perbuatan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan ketidakpastian tersebut.
1.Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tidak diketehui oleh penderita.
2.Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tidak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4.Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.Tidak dapat memakai akal sehat tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ini ada tiga macam yaitu:
1.Delusi Persekusi
Menganggap keadaan sekitarnya jelek.
2.Delusi Keagunagn
Menganggap dirinya orang penting dan besar.
3.Delusi melancholis
Merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa
6.Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsanagn pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juag berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan ituw menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan-perbuatan penderita.


7.Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oelh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya, gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakakn lari-larian, nayyian, ketawa atau bicara. Sikap ini dapat pula brupa kesediahn menekan, tidak bernafsu, tidak semangat, gelisah, resah, suak mengeluh, tidak mau berbicara,diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.
Dalam mengatasi ketidakpastian ini ada salah satu cara yang paling efektif dalam penyembuhannya adalah konsultasi kepada psikolog.


Manusia Dan Kegelisahan
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang bearti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepalan, memandang jauh kedeapan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, danlain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sahari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran atatupun ketakutan.Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Usaha dalam mengatasi kegelisahan            
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kasulitan dapat kita atasi.
Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat di tentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat di tentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas, itu semua akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.
Sebab-Sebab Terjadi Ketidakpastian
1.Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tidak diketehui oleh penderita.
2.Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tidak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4.Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.Tidak dapat memakai akal sehat tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ini ada tiga macam yaitu:
1.Delusi Persekusi
Menganggap keadaan sekitarnya jelek.
2.Delusi Keagunagn
Menganggap dirinya orang penting dan besar.
3.Delusi melancholis
Merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa
6.Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsanagn pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juag berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan ituw menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan-perbuatan penderita.

7.Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oelh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya, gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakakn lari-larian, nayyian, ketawa atau bicara. Sikap ini dapat pula brupa kesediahn menekan, tidak bernafsu, tidak semangat, gelisah, resah, suak mengeluh, tidak mau berbicara,diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.
Usaha-Usaha Penyembuhan Ketidakpastian
Orang yang tidak dapat berfikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah di ketahui, kemungkinan juag tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.



Manusia Dan Tanggung Jawab
Pertama-tama kita harus mengetahui apa itu tanggung jawab karena tanggung jawab merupakan hal yang sangatlah penting dalam menjalani hidup ini karena dapat mempengaruhi masa depan dirikita sendiri maupun oranglain.
Jadi pnegertian tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagaiperwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Dan perlu kita ingat semua sebenarnya tanggung jawab bukanlah terhadap dirikita sendiri saja akan tetapi terhadap keluarga,masyarakat,negara dan kepada Tuhan.
1.Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menurut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
2.Tanggung jawab terhadap keluarga          
Keluaraga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri.ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.
3.Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidupm tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahkluk sosial
4.Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara.Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus betanggung jawab kepada negara.
5.Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang di tuangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
Setelah pengertian di atas semoga kita dapat mengerti apa itu tanggung jawab dan pengaplikasiannya di kehidupan nyata.


Manusia Dan Tanggung Jawab
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagaiperwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Macam-Macam Tanggung Jawab
1.Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menurut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
2.Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluaraga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri.ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.
3.Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidupm tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahkluk sosial
4.Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara.Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus betanggung jawab kepada negara.
5.Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang di tuangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.