Dasar kepercayaan
adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat
dibedakan atas:
1.Kepercayaan pada
diri sendiri
Kepercayaan pada
diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri
pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa . Percaya pada diri sendiri,
menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang
diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.Kepercayaan
kepada orang lain
Percaya kepada
orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa
saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata
hatinya,perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada
ucapan yang berbunyi orang itu percaya karena ucapannya.Misalnya orang yang
berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain,
apalagi membuat janji kepada orang lain.
3.Kepercayaan
kepada pemerintah
Berdasarkan pendanagn
teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna,
negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa
manusia atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati. Karena semua
adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi,
yaitu raja, langsung diakruniai kewibawaan oelh Tuhan, sebab langsung dipilih
oelh Tuhan pula (kerajaan)
Pangdangan
demokratis mengaatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat,( kewibawaan pun
milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya
realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak bearti. Orang
mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara.Hanya negara sebagai
keutuhan(totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian
itu disebut negara totaliter, satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara,
manusia perorangan tidak mepunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban(negara
didaktor)
Jelaslah bagi kita
, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah
itu benar, karena Tuahn adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau
manusia sebagai warga negara percara kepada negara/pemerintah.
4.Kepercayaan
kepada Tuhan
Kepercayaan kepada
Tuhan yang maha kuasa itu samat penting, karena keberadaan manusia itu bukan
dengan sendirinya, tetapi diciptakan oelh Tuhan. Kepercayaan bearti keyakinan
dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan
tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana
Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan
kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali peghubung yang mengalirkan daya
kekuataannya. Oelh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan
dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu
menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi
yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya tiap-tiap uamt
beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Berbagai usaha
dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya .
Usaha itu
bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu diantara
lain:
1.Meningkatkan
ketaqwaan kita dnegan jalan meningkatkan ibadah
2.Meningkatkan
pengabdian kita kepada masyarakat
3.Meningkatkan
kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan
sebagainya
4.Mengurangi nafsu
mengumpulkan harta yang berlebihan
5.Menekan perasaan
negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.