Manusia Dan Kebudayaan.
Manusia dan
kebudayaan merupakaqn dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Pertama-tama
apa itu manusia ?.
*Manusia
Manusia di alam
dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari banyak segi.
Dalam ilmu eksakta
menusia memiliki banyak arti.
1.Ilmu kimia
Manusia di
pangdang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia.
2.Ilmu fisika
Manusia merupakan
kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan
merupakan kumpulan dari energi.
3.Biologi
Manusia merupakan
mahluk boilogis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia.
4.Ilmu ekonomi
Manusia merupakan
mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap
kegiatan, sering di sebut homo economicus.
5.Sosiologi
Manusia merupakan
mahluk sosial yang tidak dapet berdiri sendiri.
6.Politik
Manusia adalah
mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan.
7.Filsafat
Manusia adalah
mahluk berbudaya, sering di sebut homo-humanus.
B. Hakekat manusia
1.Mahluk ciptaan
Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2.Mahluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainya.
3.Mahluk
biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
4.Mahluk ciptaan
Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat
kerena kemampuan bekerja dan berkarya.
C. Budaya
Budaya memiliki
berbagai macam definisi yang telah dipikirkan oleh sarjana-sarjana bidang sosial budayal dari seluruh dunia.
Dua antropolog
terkemuka yaitu Melville J.Herkovits dan Bronislaw Maliinowski mengemukakan
bahwa Cultural Determinism bearti segala
sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan
yang di miliki masyarakat tersebut. Herkovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun menurun dari generasi
ke generasi hidup terus.Walaupun orang-orang menjadi anggotamasyarakat
senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.Pengertian
kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tidak ada batasnya. Dengan
demikian sukar sekali untuk mendapatkan pembatasan pengertian atau definisi
yang tegas dan terinci yang mencangkup segala sesuatu yang seharusnya termasuk
dalam pengertian tersebut.Dalam perngertian shari-hari istilah kebudayaan
sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.
Kebudayaan jika
dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti
budi atau akal.Dalam bahasa latin, kebudayaan secara umum dapat diartikan
sebagai ”segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi(pikiran) manusia dengan
tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya:, atau dapat pula diartikan
segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di
dalam lungkungannya”.Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman
yang dipelajari, mangcu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial,
yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu(Keesing,jilid I, 1989; hal
68).
Kebudayaan dengan
demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material,
seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material,
seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.
Seorang antropolog
yaitu E.B.Taylor (1871) mendefinisikan kebudayaan yaitu Kebudayaan adalah
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,hukum, adata
istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
D. Unsur-unsur
kebudayaan
1.Unsur Religi
Merupakan produk
manusia sebagai hommo religius. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan
perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain
yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah
kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2.Unsur organisasi
kemasyarakatan
Merupakan produk
dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun
memiliki akal, maka di susunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia
bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.Unsur
pengetahuan
Merupakan produk
manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat di peroleh dari pemikiran
sendiri, di samping itu dapat juga dari orang lain. Kemampuan
manusiamengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada
orang lain melalui bahasa, menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih
bila pengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya dapat di lakukan dari satu
generasi ke generasi bberikutnya.
4.Unsur mata
pancaharian Hidup dan sistem-sistem ekonomi
Merupakan produk
manusia sebagai homoecominicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umun
terus meningkat.
5. Unsur Teknologi
dan Peralatan
Merupakan produk
dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan
dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat
membuat dan mempergunakan alat.Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat
lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
6.Unsur Bahasa
Merupakan produk
dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan
dalam bantuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalama bentuk bahasa
lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7.Unsur Kesenian
Merupakan hasil
dari manusia sebgaia homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan
fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan
lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu pandangan
mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui
kesenian.
E. Ikatan Manusia
dan Kebudayaan
Secara sederhana
hubungan anatara manusia dan kebudayaan adalah: manusia sebagai perilaku
kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain
hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antar manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui
tiga tahap yaitu:
1.Eksternalisasi ,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dnegan membangun dunianya.
Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatana manusia.
2.Obyektivitas,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi
realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranta
sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3.Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa
manusia mempelajari kembali kemasyarakatanya sendiri agar dia dapat hidup
dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang di bentuk oleh masyarakat.
Apabila manusia
melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia dia kaan menjadi terasing
atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja. 1991;hal:xv)
Manusia dan
kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oeleh karena itu mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat satu sama yang lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak
dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan
waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.