Kamis, 29 Maret 2012

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

*Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
Istilah prosa banyak padananya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesesustraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A.Prosa lama meliputi
- dongeng-dongeng
- hikayat
- sejarah
- epos
- cerita pelipur lara
B.Prosa baru meliputi
- cerita pendek
- roman/novel
- biografi
- kisah
- otobiografi
*Nilai-nilai dalam prosa fiksi
- Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenagan yang di peroleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana  mengalaminya sendiri peristiwan itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin di kunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
-Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel seriing kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
-Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
-Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu . Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
*Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahn nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar